Kamis, 10 Januari 2013

Jangan Salahkan Anak, Apabila Tidak Salih...

Jangan Salahkan Anak, Apabila Tidak Salih...

Bismillaah . . .

Wahai orang yang beriman, jagalah diri dan keluargamu dari api neraka. (QS.At Thamrin:6)

Anak adalah investasi orang tua dunia akhirat. Kenali kesalahan-kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang berakibat fatal terhadap perkembangan anak.

Pertama, Menumbuhkan Rasa Takut dan Minder.

Agar anak berhenti menangis atau tidak rewel, kita sering menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara-suara yang menakutkan dan lain-lain. Dampaknya anak akan tumbuh menjadi anak yang penakut, tidak percaya diri dan tidak mandiri.
Akhirnya kemana-mana maunya bersama orang tua. Ke kamar mandi, ke sekolah, mau tidur, dan lain-lain minta ditemenin orang tua, aktivtas yang semestinya bisa mereka kerjakan sendiri.

Kedua, Membiasakan Anak Bergaya Hidup Mewah.

Kebiasaan ini membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang hedonis dan asosial. Di sekeliling kita sekarang banyak anak-anak yang kemana-mana dengan BlackBerry-nya. Anak dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang akhirnya mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak punya daya juang, mereka hanya berharap terhadap fasilitas yang diberikan orang tuanya. Mereka tidak diajari bagaimana mencapai sesuatu yang diinginkannya dengan sebuah perjuangan.

Ketiga, Selalu Berkata 'Ya' Untuk Permintaan Anak.

Dengan alasan untuk mengatasi kerewelan anak, merasa kasihan atau karena merasa selalu sanggup memenuhi permintaannya. Sikap ini salah satu kesalahan fatal orang tua dalam pola pengasuhan anak.
Anak yang selalu ditenangkan dengan pemenuhan kemauannya akhirnya akan menjadikan tangisan dan amukan sebagai senjata ampuh untuk menaklukan orang tua. Dan kalau orang tua terus memenuhinya, bersiap-siaplah anak kita akan menjadi anak yang lemah, cengeng, dan tidak punya jati diri.

Keempat, Lebih Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya.

Banyak orang tua mengira, mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dengan memenuhi hajat hidup dunianya. Mereka lupa bahwa anak-anak juga perlu nutrisi untuk bathinnya.
Mereka baru sadar ketka si anak punya orang tua tandingan, yakni : televisi, babysitter, anak-anak jalanan, dan lain-lain. Mereka baru sadar ketika si anak lebih nurut dan patuh kepada babysitternya daripada kepada orang tuanya sendiri. Disela-sela kesibukan, luangkanlah waktu untuk mereka. Inputkan data-data positif buat mereka.

Kelima, Sekolah.

Berdalih fasilitas dan kualitas pengajaran yang bagus. Meskipun mahal, banyak orang tua muslim yang menyerahkan anak-anaknya kepada sekolah-sekolah asing bahkan sekolah-sekolah misionaris. Tidak dapat dipungkiri mereka akan tumbuh dan berkembang atas dasar kesesatan. Apa yang diharapkan lagi kalau sudah demikian ?

Pilihan ada di tangan Ayah dan Ibu yang baik nan bijaksana, ayo berikan yang terbaik buat anak-anak kita. Karena suatu saat kelak, kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah atas apa yang telah diamanatkan Allah kepada kita sebagai orang tua.
Wallahu'alam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar